Cara Budidaya atau Penangkaran Ikan Koi Termudah dan Terlengkap
Budidaya ikan Koi memerlukan keterampilan dan pengalaman khusus untuk dapat memperoleh hasil yang di harapkan. Beberapa hal yang harus di perhatikan jika akan memulai budidaya atau penangkaran ikan Koi , yaitu antara lain :
1. Persiapan Kolam Ikan Koi.
Pertama kali yang harus disiapkan bagi penagkar ikan Koi adalah kolam. Kolam Yang harus disiapkan yaitu
a. Kolam Pemijahan.
Kolam pemijahan diperlukan untuk proses pembiakan dan pemeliharan benih.
Ukuran kolam dapat dibuat lebih kecil daripada kolam pemeliharaan/
kolam tanam yaitu minimal 2m x 1m dengan kedalaman 0,7m. Yang diperlukan
dalam kolam ikan pemijahan antara lain mutu air jernih dan bagus, air
mengalir dengan baik, adanya sinar matahari tetapi jangan terlalu banyak
atau setengah teduh. Sinar matahari penuh dapat meningkatkan suhu air
dan air emnjadi keruh akibat tumbuhnya plankton dan lumut.
Selain itu diperlukan juga tempat menempel telur ikan Koi. Dialam bebas
telur ikan di tempelkan pada akar-akar serabut yang menjuntai di air, di
dalam kolam pemijahan ini dapa dimodifikasi dengan bahan lain misalnya
ijuk atau tali rafia. Cara pembuatanya, ijuk di ikat pada bambu utuh
memanjang agar dapat terapung. Ikatan dapat di buat 2 hingga 3 ikatan,
yang ditambatkan pada dinding kolam sehingga tidak mudah berpindah
tempat.
b. Kolam Pemeliharaan
Kolam pemeliharaan ikan Koi dewasa diperlukan ukuran yang lebih besar
yaitu dengan perbandingan untuk 100 ikan koi diperlukan kolam dengan
ukuran 2m x 3m kedalaman 0,7m. Kondisi air mengalir, mutu air yang baik,
sinar matahari yang cukup atau setengah teduh.
Mutu air yang baik untuk pertumbuhan ikan Koi adalah sebagai berikut :
- Suhu air : 24 - 26 derajat Celcius
- PH air : 7,2 - 7,4
- Kadar Oksigen dalam air : 3 - 5 ppm
- Kadar Nitrit : <0,2 %
Air mengalir dan penyediaan oksigen dalam air dapat di buat dengan
menggunakan pompa air listrik yang di sirkulasikan sehingga tercipta
aliran arus air yang seperti yang diinginkan.
2. Pemilihan Indukan
Indukan ikan Koi yang baik adalah ikan yang sudah berumur kurang lebih 2
tahun untuk pejantan dan 3 tahun untuk betina. Ukuran indukan betina
biasanya lebih besar dari pada indukan pejantan, dengan berat badan
kurang lebih 1 kg. Ikan Koi yang sehat ditandai dengan gerakan yang
lincah tidak loyo, sirip lengkap dan tidak cacat. Indukan pejantan yang
siap kawin ditandai dengan adanya bintik putih pada sirip.
Satu ekor indukan betina dapat dipasangkan dengan 2 - 3 ekor pejantan.
Hal ini dimaksudkan agar dapat di peroleh jodoh yang pas untuk indukan
betina.
3. Proses Pemijahan Ikan Koi
Pemijahan ikan Koi dapat berlangsung secara alami maupun buatan. Secara
alami di di rangsang dengan menghangatkan suhu air kolam pada malam hari
sehingga terjadi pembuahan.
Secara buatan betina disuntikan hormon untuk mempercepat pembuahan,
yaitu dengan penyuntikan Pituitary Gland (PG : dengan merek dagangnya
Ovaprim) dengan dosis 0,2 ml / 1 kg berat ikan untuk satu kali
penyuntikan. Ovulasi terjadi 10 jam penyuntikan. Jika dalam rentang
waktu tersebut belum terjadi ovulasi dapat dilakukan pengurutan/striping
secara pelan-pelan dan hati-hati. Pengurutan telur / sperma adalah
pilihan terakir karena dapat melukai ikan.
Jumlah telur yang dihasilkan oleh indukan betina mencapai 75.000 telur.
Telur yang dikelurkan menempel pada ijuk dan akan segera di buahi oleh
sperma jantan. Apabila sudah di buahi sebaiknya ikan di pindahkan dari
kolam pemijahan atau memindahkan ijuk yang ada telurnya kedalam kolam
atau aquairum penetasan. Jika hal ini tidak dilakukan maka telur akan
habis dimakan oleh indukan.
4. Proses Pebesaran Benih Ikan Koi
Telur ikan Koi yang sudah di buahi akan menetas dalam waktu kurang lebih
24 - 48 jam. Telur setelah menetas berupa larva ikan yang belum
memerlukan makanan selama 3- 4 hari karena masih ada sisa kantong kuning
telur sebagai makanan.
Setelah berumur 3-4 hari dapat diberi pakan alam naupli artemia yaitu
pakan alami berupa plankton berukuran lebih kecil dari larva ikan Koi.
Kemudian secar bertahap dapat di berikan butiran pelet yang dihaluskan.
Proses pembesaran benih atau pendederan ikan Koi dilakukan dalam dua tahap yaitu
a. Pendederan Tahap 1
Tahap ini pendederan dari telur menetas sampai benih berukuran fingerling (2-3cm) yaitu sekitar 2 bulan.
b. Pendederan Tahap 2
Pada pendederan tahap 2 dilakukan pada kolam untuk menumbuhkan pakan
alami. Setelah terlihat pertumbuhan maka dilakukan seleksi berdasarkan
ukuran. Ukuran yang lebih besar di pisahkan untuk melakukan penjarangan
atau mengurangi kepadatan kolam. Waktu yang diperlukan untuk memperoleh
benih ukuran 5 - 8 cm kurang lebih 4 bulan.
sumber http://www.gemaperta.com/2014/11/cara-budidaya-atau-penangkaran-ikan-koi.html
0 komentar:
Posting Komentar